Etika Guru dan Murid

Jumat, 16 November 2012

murid memiliki etika dan tugas yang banyak, namun kami susun dalam tujuh bagian :

pertama, mendahulukan kesucian jiwa daripada kejelakan akhlak, karena sabda Nabi SAW, "islam dibangun dengan dasar kebersihan".

kebersihan yang dimaksud bukan dalam pakaian, melainkan dalam hati. hal itu ditunjukkan pula dalam firman Allah Swt, "sesungguhnya orang-orang musyrik itu najis" (QS. At Taubah : 28), karena najis tidak khusus pada pakaian. batin yang tidak bersih dari najis tidak akan dapat menerima ilmu yang bermanfaat dalam agama dan tidak akan disinari dengan cahaya ilmu.

ibnu mas'ud berkata "bukanlah ilmu itu dengan banyaknya periwayatan. melainkan ilmu adalah cahaya yang terpancar dalam hati"

sebagian Muhaqqiq mengatakan "kami mempelajari ilmu karena selain Allah, maka ilmu itu menolak kecuali untuk Allah" yakni, ilmu tertolak dan tercegah dari kita, sehingga tidak menampakkan hakikatnya kepada kita. kita hanya memperoleh ungkapan dan lafaznya.

kedua, mengurangi hubungan (keluarga) dan menjauhi kampung halamannya sehingga hatinya hanya terkait pada ilmu. sesungguhnya Allah tidak mencipatakan dua hati dalam dadanya. karena itu, dikatakan bahwa ilmu tidak memberikan kepadamu sebagiannya sebelum engkau menyerahkan padanya seluruh jiwamu.

ketiga, tidak bersikap sombong terhadap ilmu dan menjauhi tindakan yang tidak terpuji kepada guru, bahkan ia harus menyerahkan segala urusannya kepadanya, seperti orang yang sakit keras menyerahkan urusannya kepada dokter tanpa memutuskan sendiri suatu keperluannya. hendaklah ia berkhidmat kepada guru, sebagaimana diriwayatkan bahwa Zaid bin Tsabit menshalatkan jenazah, lalu bagalnya didekatkan kepadanya untuk ditungganggi, dan Ibn 'Abbas segera mengambil kendali bagal itu dan menuntunnya. maka Zaid berkata "lepaskan darimu, wahai anak paman Rasulullah!" Ibn 'Abbas menjawab "beginilah kami diperintahkan untuk melakukan kepada para ulama dan orang-orang tua." lalu Zaid mencium tangannya seraya berkata "beginilah kami diperintahkan untuk melakukan kepada ahl al-bayt Nabi Saw. "Rasulullah Saw. bersabda, "sikap menjilat bukanlah akhlak seorang Mukmin kecuali dalam menuntut ilmu"


To be continue....................

sumber : Mutiara Ihya' Ulumuddin

1 komentar:

  1. ngandhiem mengatakan...:

    mbak e seng cuanteq. numpang baca2 yak...

    by:ngandhiem.blogspot.com

Posting Komentar