Belajar Dari Adzan

Jumat, 23 Maret 2012
Adzan yang sering kita dengar setiap hari, sepertinya berlalu begitu saja tanpa ada arti. Hanya sekedar mengingatkan kita bahwa sekarang sudah jam sholat subuh dan sholat lainnya. Sejarah adzan adalah saat Rasul dan sahabat sedang memikirkan bagaimana mengumpulkan umat untuk melaksanakan sholat. Ada beberapa usul yang muncul, seperti harus membunyikan lonceng, meniup terompet dan yang lainnya. Tetapi tidak ada yang disepakati. Suatu malam seorang sahabat bermimpi bahwa dia diajarkan sebuah seruan untuk mengumpulkan umat melaksanakan sholat.


Pagi harinya ia bertemu dengan Rasul dan menceritakan kisah mimpinya tersebut semalam. Dan Rasul-pun setuju. Maka dipanggilnya Bilal untuk mengucapkan kalimat yang diajarkan sahabat tersebut, karena beliau mempunyai suara yang keras dan merdu. Kalimat tersebut kini kita kenal dengan Adzan. Mari kita coba uraikan kalimat-kalimat tersebut.

Allahu akbar, Allahu akbar. Allahu akbar, Allahu akbar. Dalam kehidupan ini kita harus mengawalinya dengan mengagungkan Allah. Karena tak ada satupun di dunia ini yang tidak hasil karya dari Allah yang memiliki pengetahuan yang maha luas. Jatuhnya daun dari pepohonan, isi kandungan wanita, tidak ada rahasia bagi Allah. Allahu akbar.

Asyhadu ala illa ha ilallaah, Asyhadu ala illa ha ilallaah. Setelah kita mengawali kehidupan dengan mengagungkan Allahu akbar, maka kita ikrarkan dalam diri ini, diri bersaksi bahwa tidak ada tuhan selain Allah. Ikrar ini adalah ikrar ketauhidan kita dihadapan Allah. Dengan itu kita menjalani kehidupan ini penuh kepastian, bahwa hanya Allah-lah tujuan akhir dari kehidupan ini.

Asyhadu anna Muhammad darrosulullaah, Asyhadu anna Muhammad darosulullaah. Risalah Allah tidak akan diturunkan-Nya secara langsung kepada seluruh manusia didunia. Walaupun bagi Allah itu mungkin karena Allahu akbar. Tapi Allah menurunkan risalah-Nya melalui seseorang. Dan ternyata Muhammad adalah dipilih oleh Allah sebagai pembawa risalah-Nya yang terakhir, karena setelah beliau tidak ada lagi pembawa risalah langit.

Hayya alash sholah, Hayya alash sholah. Rukun islam setelah syahadat adalah sholat. Ingat, sholat ini diperintahkan langsung oleh Allah dengan peristiwa isra’ dan mi’raj nabi Muhammad saw. Betapa nilai sholat sangat agung. Maka sholat merupakan kewajiban setiap pribadi muslim, karena sebagai identitas keimanan kita. Bahkan bukan saat hidup saja kita harus sholat, bahkan saat matipun kita di sholatkan. Betapa ruginya diriku bila sampai meninggalkan sholat. Apabila baik sholat kita, maka akan baik pula amalan-amalan kita. Apabila buruk sholat kita maka akan buruk pula amalan-amalan kita. Dalam kesempatan ini, kami sampaikan kepada saudara-saudaraku seiman, agar selalu menegakkan sholat (yang lima waktu dan yang sunah), hingga akhir hayat. Karena dengan menegakkan sholat kita membuka pintu kebahagiaan dunia terlebih di akhirat nanti.

Hayya ala falah, Hayya ala falah. Kita lima (5) kali sehari setidaknya diingatkan untuk selalu mencari kebahagiaan. Ternyata kebahagiaan itu tidak jauh, yaitu dengan menegakkan sholat kita akan bahagia. Bukankah dalam hidup ini kita ingin bahagia?
Siapa yang hidup di dunia ini tidak ingin bahagia, bahkan sampai hari akhirpun kita ingin berbahagia memasuki surga. Bahagia milik si kaya atau si miskin, milik rakyat atau penguasa, milik semua orang. Maka untuk mencari bahagia marilah tegakkan sholat.

Allahu akbar Allahu akbar. Apabila bahagia telah kita raih, Allah mengingatkan agar kita jangan sampai lupa daratan atau menjadi orang yang tidak bersyukur. Yaitu dengan Allahu akbar, kita yakini bahwa apa yang kita raih adalah hakekatnya Allah memberikan kepada kita cobaan, bila kita bersyukur akan bertambah kebahagiaan dan apabila ingkar Allah akan cabut nikmat itu bahkan akan di azab dengan pedih, karena Allahu akbar.

La illa ha illallaah. Akhir dari kehidupan kita jangan sampai melupakan Allah. Dan inilah kalimat yang semoga dapat kita ucapkan menjelang akhir dari kehidupan kita semua, amiin. Saudara-saudaraku seiman, inilah sekelumit pelajaran yang dapat diambil dari gema adzan yang sering kita dengar sehari-hari.
Kebenaran itu datang dari Alloh, dan kesalahan ada pada diri hamba yang lemah ini, mohon dimaafkan. Dan kami yakin saudara-saudara lebih banyak yang bisa mengambil pelajaran dari adzan yang kita dengar. Bahkan ada juga orang non muslim masuk islam hanya karena mendengar adzan. Allahu akbar, Laa illa ha illallah
.

0 komentar:

Posting Komentar